Senin, September 5

Kiat Memilih Manajer Investasi yang Tepat

Oleh Rudiyanto
@rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Dalam investasi reksa dana, ada 2 keputusan yang harus diambil oleh investor. Pertama memilih manajer investasi yang tepat, kedua memilih reksa dana yang tepat. 

Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara memilih Manajer Investasi yang tepat.

Ibarat makan di restoran, reksa dana adalah menu yang disajikan dalam restoran tersebut dan manajer investasi adalah koki yang memasaknya. Namun seiring dengan perkembangan, jumlah manajer investasi semakin banyak.

Saat ini tercatat 83 perusahaan Manajer Investasi di Indonesia yang mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Selayaknya restoran yang saling bersaing satu sama lain, bajak membajak koki juga tidak terhindarkan. Tidak jarang, personel yang bekerja di divisi investasi berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.Ada juga mendirikan perusahaan manajer investasi sendiri.

Di satu sisi, investasi reksa dana bersifat jangka panjang. Jika ada perpindahan “koki” yang mengelola investasi, sedikit banyak tentu akan membuat investor menjadi berpikir. 

Apakah kinerja reksa dana yang ditinggalkan masih dapat bertahan? Apakah perusahaan bisa mendapatkan personel pengganti yang kompeten? Apakah sebaiknya dia ikut berpindah ke reksa dana tempat “koki” tersebut bekerja?

Langkah pertama dalam memilih manajer investasi adalah memastikan bahwa perusahaan tersebut legal.Definisi legal adalah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab semua kegiatan yang berkaitan dengan penghimpunan dana masyarakat untuk dikelola di pasar modal harus mendapat persetujuan dari OJK.

Untuk membantu masyarkat dalam hal tersebut, OJK juga menyediakan Hotline di [kode area] 1500 655, email konsumen@ojk.go.id dan website www.ojk.go.id. Bagi yang ingin secara spesifik mengetahui daftar perusahaan manajer investasi yang telah mendapat izin dari OJK bisa melihat link inihttp://www.ojk.go.id/apps.php?i=pird

Umumnya perusahaan manajer investasi dalam penamaan perusahaannya menggunakan kata seperti Asset Management, Investment Management, dan Capital.Sebagai contoh : Panin Asset Management, Danareksa Investment Mangement, Corina Capital dan lain sebagainya.

Meski demikian, tidak semua perusahaan yang menggunakan kata aset manajemen merupakan perusahaan manajer investasi. Ada juga perusahaan dengan nama aset manajemen merupakan perusahaan pengelola aset seperti manajemen properti. 

Tidak tertutup pula ada perusahaan investasi bodong yang menggunakan kata tersebut untuk mengecoh masyarakat.Untuk itu, sebelum berinvestasi, investor bisa mengecek legalitas investor ke Otoritas Jasa Keuangan.

Langkah kedua adalah memastikan kompetensi dari Manajer Investasi.Kompetensi atau kemampuan sifatnya subjektif sehingga cukup sulit untuk diukur.Salah satu indikator yang sering digunakan adalah berapa lama perusahaan manajer investasi sudah beroperasi atau berapa lama pengalaman kerja personel manajer investasi sudah berkarir di pasar modal.

Lamanya “usia” perusahaan dan karir personel pengelola investasi tidak menjamin bahwa perusahaan manajer investasi tersebut pasti memberikan kinerja yang lebih baik. Namun, paling tidak lamanya usia tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dan personel telah melewati beberapa siklus kenaikan dan penurunan di pasar modal sehingga lebih siap dan rasional.

Usia juga tidak menjadikan perusahaan manajer investasi yang baru itu tidak menjadi pilihan. Ibarat “old wine in new bottle”, tidak sedikit juga personel manajer investasi yang sudah berpengalaman, keluar dari perusahaan lama dan membentuk perusahaan sendiri.

Hal yang sama juga berlaku untuk personel pengelola investasi yang baru berkarir. Yang berpengalaman tidak selalu lebih baik dibandingkan personel baru.Sebab dalam pasar modal yang sangat dinamis, pemikiran yang baru selalu dibutuhkan untuk menyesuaikan perkembangan.

Idealnya memang ada perpaduan antara pengalaman lama dengan pemikiran baru untuk menghasilkan kinerja yang di atas pengembalian pasar.

Untuk mengetahui pengalaman perusahaan manajer investasi maupun personel pengelolanya, investor bisa membacanya melalui prospektus reksa dana. Di dalam prospektus, biasanya terdapat resume singkat dari perusahaan dan personel pengelolanya mulai dari pengalaman kerja hingga penghargaan yang pernah diterimanya.

Langkah ketiga adalah memastikan kualitas pelayanan manajer investasi. Bisnis pengelolaan dana adalah bisnis kepercayaan. Kepercayaan umumnya baru bisa terbangun dari interaksi antara investor sebagai konsumen dan manajer investasi / agen penjual sebagai produsen penyedia jasa.

Cara untuk memastikan kualitas pelayanan adalah dengan bereksperimen menjadi nasabah. Dengan minimum ketentuan dana investasi yang relatif kecil, hanya dengan Rp 100.000 investor sudah bisa menjadi nasabah reksa dana

Pengalaman selama berinteraksi dengan tenaga pemasaran itulah yang selanjutnya bisa dijadikan sebagai dasar untuk menentukan apakah kualitas pelayanannya sudah sesuai dengan ekspektasi atau tidak.

Jadi, dalam memilih manajer investasi ada 3 faktor yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan.Pertama, harus memastikan bahwa perusahaan tersebut legal. Kedua, memastikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengelola dana kita. Ketiga, memastikan bahwa perusahaan memiliki kualitas pelayanan yang baik.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi anda dalam memilih Manajer Investasi.

Sumber

Minggu, Maret 14

Memilih Produk Asuransi Jiwa yang Optimal

Dalam melakukan perencanaan keuangan, seseorang dihadapkan dengan keharusan untuk melakukan perlindungan aset yang dimiliki dan kita semua sepakat bahwa aset yang sangat berharga dan tidak dapat ternilai dengan uang adalah kehidupan atau jiwa seorang manusia.

Selanjutnya dapatkah kita menghitung dengan benar uang pertanggungan asuransi jiwa dengan tepat? Sehingga jika terjadi risiko meninggal maka kita dapat meninggalkan warisan berupa uang pertanggungan yang layak kepada mereka yang kita tinggalkan.

Pembaca yang bijak, sebelum kita membahas metoda perhitungan uang pertanggungan asuransi jiwa, ada baiknya kita perhatikan bahwa dasar untuk menghitung besarnya uang pertanggungan adalah berdasarkan perhitungan 'nilai ekonomis' dari yang bersangkutan. Nilai ekonomis yang dimaksud adalah besarnya pendapatan atau income rata-rata perbulan pada saat ini. Jadi jika seseorang mengalami peningkatan pendapatan maka sudah selayaknya besar uang pertanggunganpun ditambah.

Metoda perhitungan uang pertanggungan ada bermacam-macam, namun pada umumnya kami membagi menjadi 3 (tiga) kelompok metoda perhitungan, yakni:

1.Metoda Human Life Value: pada metoda ini uang pertanggungan mutlak dihitung berdasarkan income bulanan dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup, tanpa memperhatikan faktor bunga maupun pertumbuhan dana jika uang pertanggungan disimpan dalam produk perbankan.

2.Metoda Income Based Value: metoda ini menghitung uang pertanggungan dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return jika uang pertanggungan yang diterima disimpan dalam produk perbankan.

3.Metoda Financial Needs Based Value: besar uang pertanggungan memiliki kisaran minimal sama dengan besarnya uang kebutuhan tertentu saat ini (present value) dikali dengan 150%. Sedangkan uang pertanggungan maksimal adalah sebesar uang dimasa mendatang (future value) dikali dengan 80%.

Metoda ini mutlak dikombinasikan dengan investasi yang dilakukan (baik secara bulanan atau tahunan) untuk mencapai kebutuhan keuangan dimasa mendatang (future value) dari kebutuhan keuangan tersebut. Metoda ini juga dapat dipakai bagi mereka yang sudah memiliki penghasilan bulanan yang sangat besar sehingga kedua metoda lain yang disebut diatas tidak mungkin digunakan lagi karena akan memberikan jumlah uang pertanggungan yang terlalu besar (kecil kemungkinan uang pertanggungan disetujui oleh perusahaan asuransi).

Untuk lebih jelasnya marilah kita simak contoh kasus berikut:

Seorang bapak usia 30 tahun memiliki penghasilan perbulan sebesar Rp 5.000.000,-. Sang bapak memiliki istri dan seorang anak yang berusia 0 tahun (baru lahir). Sang bapak ingin menyekolahkan anaknya di universitas yang terbaik di Indonesia.

Menurut perhitungannya biaya kuliah saat ini selama 4 tahun sudah termasuk biaya pendaftaran dan biaya belajar mengajar, SKS dan sebagainya diluar biaya buku dan transpor adalah sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), dengan memperhatikan faktor kenaikan biaya pendidikan sebesar 18% pertahun, selama 18 tahun biaya tersebut membengkak menjadi Rp 1.573.860.075,- (satu milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus enam puluh ribu tujuh puluh lima rupiah). Untuk melindungi keluarga maka besarnya UP (uang pertanggungan) asuransi jiwa yang layak bagi bapak tersebut adalah sebesar:

a. Jika menggunakan metoda Human Life Value: maka UP adalah sebesar Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), mampu menopang kehidupan keluarga selama maksimal 10 tahun.

b. Jika menggunakan metoda Income Based Value: maka UP adalah sebesar Rp 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah), dengan memperhitungkan bunga sebesar 5% pertahun jika UP tersebut disimpan dalam produk perbankan, maka hasil bunga sebesar Rp 5.000.000,-. Dapat digunakan untuk menopang kehidupan keluarga.

c. Jika menggunakan metoda Financial Needs Based Value: maka UP yang layak (atas kebutuhan perencanaan pendidikan anak) adalah sebesar Rp 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) hingga Rp 1.260.000.000,- (satu milyar dua ratus enam puluh juta rupiah).

Selanjutnya adalah bagaimana cara yang terbaik untuk memilih produk asuransi jiwa yang paling sesuai? Dalam hal pemilihan produk tentu kita akan memilih produk yang paling optimal, dalam hal kasus diatas tentunya kita harus mengetahui kisaran premi untuk masing-masing UP yang ada sehingga kita mendapatkan manfaat yang terbaik yakni UP yang tinggi namum dengan pembayaran premi minimal.

Berikut ini ingin kami sampaikan tabel kisaran premi pertahun atau perbulan pada contoh kasus diatas (untuk laki-laki Indonesia dengan kondisi kesehatan, tinggi dan berat badan normal):

Tabel untuk usia 30 tahun
Uang Pertanggungan (UP) Premi minimum (per tahun) Premi maksimum (per tahun) Premi Minimum (per bulan) Premi maksimum (per bulan)
Rp 120.000.000 Rp 163.200 Rp 440.640 Rp 13.600 Rp 36.720
Rp 600.000.000 Rp 816.000 Rp 2.203.200 Rp 68.000 Rp 183.600
Rp 1.200.000.000 Rp 1.632.000 Rp 4.406.400
Rp 136.000 Rp 367.200
Rp 1.260.000.000 Rp 1.713.600 Rp 4.626.720 Rp 142.800 Rp 385.560

Tabel untuk usia 35 tahun
Uang Pertanggungan (UP) Premim Minimum (per tahun) Premim Maksimum (per tahun) Premi Minimum (per bulan Premi Maksimum (per bulan
Rp 120.000.000 Rp 195.000 Rp 526.500 Rp 16.250 Rp 43.875
Rp 600.000.000
Rp 975.000 Rp 2.632.500 Rp 81.250 Rp 219.275
Rp 1.200.000.000 Rp 1.950.000 Rp 5.265.000 Rp 162.500 Rp 438.750
Rp 1.260.000.000 Rp 2.047.500 Rp 5.528.250 Rp 170.625
Rp 460.688
Sebagai informasi kisaran premi yang kami sampaikan diatas adalah kisaran premi dari asuransi tradisional dengan tipe YRT (Yearly Renewable Term) dengan penambahan jumlah premi setiap tahunnya (lihat contoh tabel diatas), data ini kami olah dari perusahaan asuransi jiwa yang ada di Indonesia, dan memiliki produk asuransi jiwa tipe YRT. Produk ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan secara konsisten hingga setidaknya anak telah memasuki kuliah di universitas.

Pembaca yang bijak, sekali lagi ingin kami sampaikan bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal contoh kasus diatas sebaiknya pilihlah produk asuransi yang tidak digabungkan dengan investasi atau dikenal dengan sebutan unit link karena jika tidak premi yang dibayarkan (dengan UP yang sama)akan lebih mahal. Kondisi ini tentu akan memicu peluang proteksi asuransi dengan UP yang besar secara berkesinambungan berpotensi gagal atau dalam istilah asuransi disebut dengan lapse.

Demikian pembaca setelah kita memutuskan besar UP yang paling cocok dengan kebutuhan maupun kemampuan kita, langkah berikut adalah lakukan investasi secara terpisah dengan asuransi jiwa sehingga secara jangka panjang pertumbuhan dana akan lebih baik dan pada akhirnya tujuan keuangan akan tercapai. Selamat melakukan perencanaan keuangan dengan cerdas, planning well living well, keputusan ada ditangan anda.

Sumber : Detik Finance

Sabtu, Februari 13

Tips Mengelola Utang di Tahun Macan

Tahun Macan Logam akan segera hadir. Meski dikenal dengan dengan keberaniannya, macan cenderung bertindak hanya dengan dorongan hati dan tanpa pikir panjang.

Keberanian memang dibutuhkan, khususnya dalam dunia yang sangat menantang seperti sekarang ini. Namun, keberanian disertai kebijaksanaan lebih berarti dari sekedar keberanian tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi.

Dari sudut pandang keuangan, keberanian mengelola keuangan sangat diperlukan, baik melalui tabungan maupun investasi. Namun, pada saat yang sama, kebijaksanaan keuangan tetap diperlukan – khususnya dalam mengelola utang.

Salah satu bentuk utang yang paling umum adalah melalui kartu kredit. Jika Anda memiliki kebiasaan menunda pembayaran kartu kredit dan tidak membayar keseluruhan tagihan, Anda tidak sendirian.

Berdasarkan data Financial Quotient Survey yang dilakukan Citibank dan dikutip detikFinance, Jumat (12/2/1010), sebanyak 44% pemegang kartu kredit di Indonesia tidak terbiasa melunasi tunggakan kartu kreditnya. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia juga mencatat bahwa pada tahun 2009 total kartu kredit yang bermasalah berada di atas nilai wajar, yaitu mencapai 9%.

Setidaknya ada beberapa alasan yang menyebabkan orang berutang melalui kartu kredit.

Hidup Sulit: Terlilit utang karena sejumlah gajinya dipotong atau terkena PHK, atau terkena penyakit yang membutuhkan perawatan yang lama dan tidak murah.

Foya-foya: Besar pasak daripada tiang. Sekelompok orang yang pengeluarannya selalu melebihi penghasilan. Ada yang karena gengsi ingin tampil lebih keren, namun tidak sesuai dengan kemampuannya. Ada juga yang memang pada dasarnya mempunyai pola hidup konsumtif.

Shopaholic: Tipe pengguna kartu kredit yang benar-benar tidak tahan jika melihat tulisan 'SALE' baik di mall maupun promosi di outlet-outlet perbelanjaan. Berbelanja saat SALE dan promosi membuat mereka merasa telah berhemat, padahal jumlah yang dikeluarkan melebihi kebutuhan nyata. Pada akhirnya, para shopaholic hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu dan sisanya harus direlakan terkena bunga. Jumlah tagihan pada akhirnya akan membengkak, seiring dengan pembayaran yang hanya 10% dari total tagihan. Jika tidak lekas dilunasi, utang ini bisa berjalan terus selama bertahun-tahun.

Pinjam-Meminjam: Meminjamkan uang kepada orang lain melalui fasilitas kartu kredit, atau memulai bisnis dengan bermodalkan dana dari kartu kredit. Dengan demikian, selama orang yang dipinjamkan belum mengembalikan uang atau bisnis yang dijalankan belum menguntungkan, orang dengan tipe ini tidak mampu membayar kembali dana yang dipinjamnya melalui kartu kredit.

Hal-hal di atas merupakan perilaku macan yang berani namun kurang bijak. Berikut 8 tips dari Citi Finansial Indonesia untuk menjauhi utang dan memanfaatkan kartu kredit dengan bijak:

1. Buatlah Anggaran

Catatlah pengeluaran yang ingin dibayarkan melalui kartu kredit selama sebulan seperti makan di restoran, belanja kebutuhan dapur, bensin, dll. Ketahuilah jumlah yg akan ditagihkan ke kartu kredit. Awasi pengeluaran dan pastikan tidak melebihi dana yang dianggarkan.

2. Tentukan Batas Pengeluaran Bulanan

Disiplinkan diri Anda dalam penggunaan kartu kredit per bulan. Hindari pengeluaran yang mendekati credit limit, selalu sisakan untuk kebutuhan darurat.

3. Hindari Belanja Impulsif

Tips ini cocok untuk wanita, karena umumnya wanita lebih impulsif dalam berbelanja dibanding pria. Jangan gunakan kartu kredit untuk berbelanja sesuatu yang tidak Anda rencanakan. Belanjalah layaknya membawa Anda uang tunai.

4. Bayar Tepat Waktu

Bayarlah utang kartu kredit 5-7 hari sebelum jatuh tempo sehingga Anda tidak terkena denda ataupun bunga. Akan lebih baik lagi jika tagihan Anda dibayar penuh setiap bulannya. Sebaiknya lakukan pembayaran reguler bulanan dengan direct debit ataupun giro. Hal ini akan memperbaiki rekam jejak Anda di bank maupun Sistem Informasi Debitur.

5. Manfaatkan Tenggang Waktu Bebas Bunga

Ini adalah waktu yang diberikan penerbit kartu kredit pada nasabahnya untuk membayar kartu kredit tanpa terkena bunga. Biasanya 20-25 hari, namun hal ini hanya berlaku jika tagihan sebelumnya telah lunas.

6. Bayar Lebih dari Batas Minimum

Biasakan untuk membayar lebih dari batas minimum (10%). Jika Anda menerima bonus, gunakan dana tersebut untuk melunasi tagihan sehingga Anda lebih cepat terbebas dari utang.

7. Ingat! Ini Bukan Uang Anda

Uang yang Anda gunakan pada dasarnya adalah uang bank, bukan uang Anda. Gunakan untuk kebutuhan Anda sehari-hari, tetapi jangan menganggap atau menyalahgunakannya sebagai pendapatan ekstra.

8. Kendalikan Diri Anda

Menggunakan kartu kredit membutuhan tanggung jawab dan pengendalian diri. Jika Anda memiliki keterbatasan dalam membayar tagihan dan mengawasi jumlah kartu kredit Anda, tidak ada salahnya jika Anda kembali ke uang tunai sebagai metode pembayaran untuk memperoleh kedisiplinan dalam pengeluaran sehari-hari.

"Apabila Anda mengalami permasalahan yang sangat ruwet, berkonsultasilah dengan bagian layanan pelanggan atau bagian penagihan kartu kredit agar dapat menjelaskan program pembayaran yang bisa diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda," demikian saran dari Citibank.

Selain itu, nasabah juga bisa meminta saran dan pertolongan konsultan keuangan profesional yang dapat membantu Anda mengelola keuangan dan memperbaiki kebiasaan belanja Anda.

"Konsultasi dengan layanan pelanggan atau bagian penagihan bila Anda merasakan adanya masalah dengan keadaan keuangan Anda. layanan pelanggan atau bagian penagihan dapat menjelaskan program pembayaran yang diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda yang berhubungan dengan kartu kredit," demikian saran dari Citibank.

Sumber :
detik finance

Kamis, Desember 31

Menuju Zona Kebebasan Finansial

Tak terasa sebentar lagi tahun 2009 segera berlalu, namun bagaimana dengan kekayaan anda? Tulisan ini adalah tulisan kami buat secara serial dengan tujuan untuk membuat anda merasa nyaman dengan memasuki zona kebebasan finansial dan bermuara pada peningkatan kekayaan bersih anda.

Harapan kami ditahun yang baru kelak kondisi keuangan anda dapat bertambah baik, untuk mencapainya berikut ini adalah tahapan proses peningkatan kekayaan yang jika dilakukan maka potensi keberhasilannya adalah cukup besar. Untuk mencapainya ada beberapa proses yang harus anda lalui namun proses ini tidak mesti berurutan.

Proses Pertama: Kesehatan Keuangan

Sebuah kalimat klasik yang sering kita dengar bahwa "kesehatan dimulai dari diri sendiri"ini juga berlaku bagi kesehatan keuangan anda. Sebagai contoh seseorang tidak akan dapat bekerja secara optimal jika dalam kehidupannya orang tersebut dibebani dengan kewajiban yang sangat besar hingga diluar kemampuannya, misalkan kewajiban membayar hutang, kewajiban membayar karyawan dan lain sebagainya.

Kesehatan keuangan sangat bergantung dari besarnya pengeluaran dan hutang. Memang pada awal hutang itu terbentuk sudah pasti seseorang tidak ada yang berminat memiliki hutang yang terlalu besar sehingga sangat berpotensi menjadi macet. Namun jika hal tersebut sudah terlanjur (dengan 1001 alasan yang kuat), bagaimana kita dapat mengatasi masalahnya? Jawabannya utama adalah kita harus tetap menjaga kesehatan tubuh (badan & jiwa). Setelah kesehatan tubuh kita rasakan cukup maka langkah penting selanjutnya adalah melakukan "manajemen penyembuhan utang" dan bukan sekedar "manajemen utang".

Untuk dapat memberikan "obat yang mujarab" pada manajemen penyembuhan utang maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi posisi terakhir hutang anda, berikut adalah tipsnya:
Hitung besar cicilan hutang anda perbulan, apakah:

a.Kurang dari 30% dari penghasilan anda, jika ini yan terjadi maka anda masih memiliki kemampuan yang kuat untuk menyelesaikan hutang anda secara lancar.

b.Antara 30% hingga 50% dari penghasilan anda maka posisi hutang anda berada dalam kondisi 'dalam perhatian khusus' atau dikenal dalam istilah 'under special mention' ini berarti bahwa pengembalian cicilan hutang berpotensi mengalami keterlambatan sebelum masuk ketahap macet.

c. Diatas 50% hingga 60% dari penghasilan anda maka anda berada dalam posisi 'kurang lancar' atau 'sub standard', pada golongan ini anda sudah pasti mengalami tingkat kemacetan pembayaran yang melebihi 3 kali cicilan perbulannya dan berpotensi untuk menjadi lebih buruk lagi.

d. Diatas 60% dari penghasilan anda maka posisinya menjadi sangat mengkhawatirkan yakni pada posisi 'diragukan' atau 'doubtful' ini berarti posisi anda masuk kedalam potensi besar untuk tidak mampu menyelesaikan pembayaran cicilan.

Langkah berikutnya adalah lakukan solusi untuk penyelesaian hutang anda, sesuai dengan posisi anda, berikut paparannya:

Jika anda berada di posisi diatas 30% dari penghasilan (poin b, c dan d) maka tindakan yang harus diambil adalah mutlak mencari bantuan bukan pinjaman (karena akan menambah hutang baru), ini harus benar-benar diusahakan jika tidak anda akan terpuruk lebih jauh.

Ibarat orang sakit anda sedang berada didalam ICU (intensive care unit) atau dalam posisi krisis. Namun dibalik itu semua anda harus berpikir bagaimana melakukan solusi yang terbaik untuk mendapatkan income yang stabil dikemudian hari.

Income yang stabil adalah pintu dari penyelesaian hutang dan sebagai kuncinya adalah anda memiliki rasio cicilan hutang yang tidak lebih dari 30% penghasilan.

Bagi anda yang bekerja sebagai karyawan maka ada dua solusi yaitu mengurangi belanja dan menambah income, ini berarti anda mutlak mencari tempat kerja baru atau menambah penghasilan sehingga anda masuk dalam posisi butir a diatas.

Namun sebaliknya jika anda adalah seorang pelaku usaha (wiraswasta) maka yang anda harus lakukan adalah mutlak untuk melakukan review apakah saya sudah berada dalam jalur atau track yang benar dalam melakukan usaha?, berikut adalah sebagian profesi yang sering dilakukan oleh seorang wiraswasta, yakni jika anda:

a. Seorang broker atau penghubung sebaiknya anda hanya melakukan 1 (satu) jenis usaha dan maksimum 2 (dua) jenis. Jangan terlalu 'bermimpi' untuk mampu melakukan kegiatan 'brokerisasi' dalam jumlah yang fantastis besar jika anda tidak atau belum pernah memulainya dalam skala yang kecil. Tips kami untuk profesi ini hanya satu yakni sedikit demi sedikt lama-lama menjadi bukit.

b. Seorang pedagang yakni dengan definisi anda melakukan pembelian barang, melakukan penyimpanan dan penjualan barang tersebut. Maka yang harus dilakukan adalah melakukan telaah apakah posisi perdagangan anda sudah tepat?, dalam proses perdagangan mata rantainya adalah panjang (dari hulu hingga hilir), silahkan teliti posisi anda mungkin ada baiknya merubah atau menambah posisi usaha anda, tentu dalam jenis usaha yang sama.

c. Seorang tenaga professional (konsultan, ahli hukum, ahli manajemen, dll) mulailah anda berpikir untuk mencari partner usaha yang tepat dan cocok dengan anda serta mampu berfungsi sebagai investor baru dalam firma anda. Dengan demikian masalah hutang yang macet dapat terbagi bersama.

Kemudian setelah anda melakukan telaah yang mendalam atas profesi, langkah berikut adalah anda harus berani melakukan penjadwalan hutang (rescheduling) atas tanggal jatuh tempo pembayaran hutang anda. Datanglah kepada Bank, Lembaga Leasing, Kantor Kartu Kredit, Pegadaian, dll. Bicarakan kepada mereka bahwa anda sedang berada dalam posisi kesulitan arus kas sehingga pembayaran hutang dapat diperpanjang. Namun sebelum anda menuju ketempat penjadwalan sebaiknya anda sudah harus berpikir bahwa anda telah mendapatkan solusi penyelesaian yang terbaik walau tidak secara instan.

Demikian penjelasan dari kami, masalah penyehatan atau penyembuhan hutang menjadi suatu yang amat sangat mendasar jika anda ingin (pasti) menambah kekayaan anda dikemudian hari. Setelah anda melakukan 'manajemen penyembuhan utang' maka langkah berikut adalah menjaga posisi anda agar terus berada dalam koridor berhutang yang benar melalui 'manajemen hutang' yang sehat yakni total cicilan hutang tidak lebih dari 30% penghasilan anda.

Artikel selanjutnya adalah bagaimana kita menyikapi pendapatan kita jika kita sudah berada dalam posisi keuangan yang sehat, selamat berusaha dan tentu dengan doa!, karena bagaimanapun giatnya usaha kita keputusan berada 'ditangan. Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Taufik Gumulya, CFP® Perencana Keuangan dan CEO pada TGRM Financial Planning Services

Sumber :
http://www.detikfinance.com/read/2009/12/23/130233/1265061/479/yuk-susun-keuangan-untuk-2010